Welcome to January Arka's blog. Blog ini saya buat untuk memenuhi tugas ICT di SMA Negeri 8 Tangerang. Saya adalah seorang siswa di kelas XI IPA 4

Saturday, May 19, 2012

Waduh, Muncul lagi Peramal di Euro 2012


Tak lama lagi Piala Eropa 2012 bakal bergulir. Eforia penggemar sepak bola tampaknya akan dipengaruhi 'peramal' generasi baru, yakni Babi Ukraina.
 
nbcsports.com

Tak tanggung-tanggung, babi peramal ini jadi ajang promosi pemerintah Kiev. Mereka mengklaim bahwa babi tersebut bisa meramal hasil pertandingan. Recananya, setiap hari tepat jam 16.00 babi ini akan mengeluarkan hasil prediksi untuk pertandingan yang akan berlangsung.
 
Rupanya keberhasilan Paul si Gurita saat Piala Dunia 2010 jadi ilham kemunculan babi peramal. Dua tahun lalu, Paul menjadi begitu tenar ketika meramal dengan tepat tujuh pertandingan Jerman.
Prediksinya juga tepat saat Spanyol bisa mengalahkan Belanda di final.
 

Nah, sekarang muncul babi peramal. Entah, apa yang terjadi kalau nanti prediksinya salah, boleh jadi hidupnya hanya berakhir di pejagalan. 

Percaya sama ramalan, sih...




Sumber:

Kok, Batu Bisa Bergerak Sendiri?


Pernah mendengar tentang keajiban di padang pasir, yaitu ada batu-batu yang bisa bergerak sendiri tanpa bantuan apa pun. Bagaimana ini bisa terjadi? Fenomena ini memang membingungkan, bahkan bagi dunia sains sekalipun.

 

Di tengah keheningan dan panas yang mencapai 50 derajat celsius di Lembah Kematian (Death Valley), California, Amerika Serikat (AS), batu-batu besar itu tampak bergerak pelan, tanpa dibantu, melintasi padang pasir. Batu-batu itu, beberapa di antaranya lebih dari 100 kg, maju sedikit demi sedikit dalam keanehan, dalam pola garis lurus melintasi permukaan lembah yang datar. "Perjalanan" batu-batu itu tercatat mencapai 318 meter per tahun.
 
Para ahli yakin fenomena itu disebabkan sejumlah kondisi cuaca khusus yang datang bersamaan. Studi-studi menunjukkan, sebuah kombinasi dari angin berkecepatan 90 meter per jam, pembentukan es pada malam hari, dan lapisan tipis tanah liat pada permukaan padang pasir membantu pergerakan batu-batu itu.

Fotografer Mike Byrne (40) bertahun-tahun mendokumentasikan batu-batu yang bergerak misterius tersebut. Foto-fotonya yang menakjubkan telah memperlihatkan keadaan batu-batu yang meninggalkan bekas di padang pasir yang hampir tidak dijamah manusia itu.

Dia mengatakan, "Beberapa dari batu-batu ini beratnya sama dengan berat manusia dewasa. Sungguh aneh membayangkan batu-batu meluncur di pasir seperti itu. Kebanyakan dari batu-batu itu ditemukan di sebuah tempat yang dikenal sebagai Racetrack Playa, di mana tanahnya sangat datar."

 
Lembah Kematian merupakan daerah terendah di AS, berada 84 meter di bawah permukaan laut. Daerah itu hampir seluruhnya rata, dan tercatat sebagai tempat terpanas kedua di dunia dengan temperatur 58 derajat celsius.

Tahun 1990-an, sebuah studi oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin Professor John Reid, dari Hampshire College, Massachusetts, AS, mencoba menjelaskan pergerakan batu-batu itu. Studi tersebut menyimpulkan, batu-batu itu mungkin bergerak ketika menyatu dengan lapisan pembentukan es pada permukaan pasir saat malam hari.

Ketika pasir meleleh, Profesor Reid mengatakan, batu-batu itu juga ikut bergerak bersama es dan angin, itulah yang membentuk pola-pola pergerakan tersebut.

Bakteri 'Alien' Ini Jadi Sumber Listrik Baru Bumi

Organisme misterius yang diketahui hanya bisa ditemukan di luar angkasa ini secara mengejutkan ditemukan di sungai di Inggris. Menariknya, bakteri ini bisa menguntungkan manusia.


Organisme misterius yang ditemukan di River Wear, Sunderland, Inggris ini mampu menghasilkan listrik menggunakan baterai khusus yang disebut Microbial Fuel Cell (MFC) seperti dikutip DM.

Bakteri yang diberi nama Bacillus Stratosphericus ini biasa ditemukan di ketinggian 32 kilomter di atas Bumi. Bakteri ini diyakini masuk ke Bumi akibat siklus atmosfer yang menyebabkan peningkatan uap air di stratosfer yang kemudian jatuh lagi ke Bumi.

Hebatnya bakteri ini bisa digunakan menjadi MFC untuk mengubah limbah sungai menjadi listrik dan air bersih.

Profesor Bioteknologi Kelautan Grant Burgess mengatakan, "Mengejutkan sekali bisa menemukan bakteri ini di Bumi. Lebih menarik lagi, bakteri ini bisa digunakan menghasilkan listrik untuk dunia."

Sumber :
mor - inilah.com