Welcome to January Arka's blog. Blog ini saya buat untuk memenuhi tugas ICT di SMA Negeri 8 Tangerang. Saya adalah seorang siswa di kelas XI IPA 4

Monday, April 30, 2012

Lukisan di Atas Mega Kanvas Hamparan Salju

Menggunakan sepatu salju, Sonja Hinrichsen, dengan bantuan dari 5 relawan, menciptakan gambar-gambar salju di Celah Rabbit’s Ear , melewati gunung yang tinggi di Pegunungan Rocky.


Sonja Hinrichsen sebelumnya menciptakan gambar salju di New York, Colorado dan Hayden dalam beberapa tahun terakhir.

Hinrichsen, 44 tahun, berasal dari Jerman. Dia tiba di California pada tahun 1999 untuk sekolah pascasarjana di San Francisco Art Institute.

Gambar salju pertama menginspirasi Hinrichsen pada tahun 2009 saat bekerja di Peternakan Anderson dekat Aspen. Dia terinspirasi oleh jejak hewan yang tertinggal di mega kanvas hamparan salju yang luas di padang rumput gunung yang tinggi.

Dia menciptakan spiral pertamanya di Danau Tahoe. Seiring waktu, ia mulai menyiasati, gambar dengan sketsa di atas kertas.

Tapi konsep sering berubah karena usahanya merupakan respon langsung terhadap lingkungan, dan salju berperilaku berbeda tergantung pada kelembaban, kedalaman dan tekstur.

"Gambar Salju bertahan singkat. Bisa dua sampai tiga jam, atau dua sampai tiga hari," katanya. 




Keren, Kaligrafi Cahaya...


Julien Breton a.k.a Kaalam, seorang artis kaligrafi dari Prancis berkreasi dengan cahaya dan teknik fotografi menghasilkan karya indah: kaligrafi cahaya.
 
Jangan salah, Kaalam sama sekali tidak menggunakan sotware semacam photoshop (sotosop :P). Pokoknya, tanpa sentuhan akhir di komputer. Melainkan asli hasil jepretan kamera belaka.
 

Dalam teknik fotografi, dikenal istilah long exposure technique atau pemotretan memanfaatkan panjang cahaya. Contoh mudahnya: saat maghrib, coba jepret dengan kamera handphone suasana lalu-lalang kendaraan di jalan raya. Hasil foto akan memperlihatkan lampu semua kendaraan menjadi garis panjang.
 
Pada kamera SLR/DSLR, panjang cahaya itu bisa diatur dengan memainkan diafraghma (f) dan speed. Semakin lambat speed, semakin panjang pula lukisan cahaya yang dihasilkan.
 
Dengan cara itulah Kaalam membuat lukisan kaligrafi cahaya ini. Beberapa fotonya menahan tombol rana hingga 10 menit agar cahaya bisa meliuk-liuk membentuk kaligrafi.
 
Kaalam belajar kaligrafi secara otodidak sejak usia 7 tahun dan tertarik dengan kaligrafi Arab. Lalu menciptakan jenis huruf (font/typho) latin dengan gaya kaligrafi Arab.

Fotografer: David Gallard












10 Pemandangan Indah dari Proses Geologi


Banyak keindahan yang terbentuk dari Fenomena alamiah yang disebabkan oleh proses geologi. Berbagai tempat di wilayah bumi ini pasti punya cerita soal ini.

Sekarang, kita akan lihat beberapa proses geologi yang menghasilkan pemandangan nan menakjubkan. Kali ini, yang ditampilkan berada di luar Indonesia.


1. The Wave, Amerika Serikat. 


Terletak di antara Arizona dan Utah, Amerika Serikat. Batu merah menakjubkan ini berada di perbatasan Arizona dan Utah, Amerika Serikat.

The Wave terbentuk dari gundukan pasir berusia 190 juta tahun yang telah berubah menjadi batu. Guna menuju tempat ini hanya dapat diakses  dengan berjalan kaki melalui jalan kecil menanjak sejauh tiga mil.

2. Antelope Canyon, Arizona, Amerika Serikat. 



Ngarai Antelope atau Antelope Canyon adalah sebuah ngarai terkenal yang berada di Page, Coconino County, Arizona, Amerika Serikat.

Daerah ngarai ini masuk ke dalam kompleks Navajo Indian Reservation, daerah penampungan terbesar untuk suku Indian Diné dari Amerika Utara, yang juga disebut Navaho atau Navajo.

Antelope Canyon terbentuk oleh erosi Batuan Pasir Navajo, terutama akibat banjir bandang dan kemudian karena proses sub-aerial.
3. Great Blue Hole, Belize. 


Bagian dari Lighthouse Reef System,  Great Blue Hole terletak sekitar 60 mil dari daratan Kota Belize. Berbentuk seperti lubang besar hampir sempurna, dengan kedalaman sekitar 125 meter dan diameternya 300 meter.

Lubang ini terbentuk selama beberapa peristiwa glasiasi Kuarter ketika permukaan air laut jauh lebih rendah - analisis penemuan stalaktit di Great Blue Hole menunjukkan formasi yang telah terjadi 153.000, 66.000, 60.000, dan 15.000 tahun yang lalu

Kedalaman air inilah yang membuat warnanya menjadi sangat biru. Ini diyakini sebagai lubang laut terbesar di dunia dan memiliki daya tarik besar untuk para penyelam.
4. Crystal Cave of the Giants (Meksiko). 



Ditemukan jauh di dalam sebuah tambang di Chihuahua, Meksiko. Dikenal dengan “the Sistine Chapel of crystals”, Mexico’s Cueva de los Cristales (Gua Kristal).

Gua kristal ini mengandung kristal-kristal alami yang terkenal di dunia. Kristal tersebut memiliki panjang rata-rata 11 meter.
5. Eye of the Sahara atau 'Mata Sahara' (Mauritania). 


Sebuah daratan di Mauritania bagian barat-selatan Gurun Sahara memiliki tampilan yang spektakuler. Lingkaran berulir dengan diameter 30 mil -- seperti mata. Saking besarnya ini bisa dilihat dari luar angkasa. 

Formasi ini awalnya diduga sebagai dampak tubrukan meteorit, namun ahli geologi saat ini meyakini sebagai hasil peninggian tanah dan erosi. Namun, hal yang menyebabkan bentuknya menjadi sirkular, masih misterius.

6. Blue Lake Cave (Brazil). 



Daerah Mato Grosso do Sul di Brazil memiliki beberapa danau bawah tanah nan indah. Ada Gruta do Lago Azul, Gruta do Mimoso, dan Aquario Natural.

Yang paling terkenal, Gruta do Lago Azul atau Gua Danau Biru -- dihiasi stalaktit dan stalagmit dan danau biru yang luar biasa.
7. Giants Causeway (Irlandia). 



Giants Causeway adalah hasil dari letusan gunung berapi kuno meliputi area seluas 40.000 yang terdiri dari potongan kolom-kolom.

Terletak di pantai utara-timur Irlandia Utara, sebagian besar kolom berbentuk heksagonal, meskipun ada juga beberapa yang segi empat, lima, tujuh dan delapan. Kolom tertinggi adalah 12 meter, dan tinggi laba yang mengeras di tebing adalah 28 meter.
8. Hell Gate (Turkmenistan). 


Terdapat di Gurun Karakum di  Turkmenistan, dekat desa  terpencil Derweze yang dihuni 350 orang.
Di tempat ini terdapat sebuah kawah selebar 60 meter dan dalam 20 meter.  Kawah ini terus-menerus mengeluarkan api dan terbakar selama 38 tahun. Oleh penduduk setempat, kawah membara ini disebut sebagai Kawah Gas Darvaza atau juga lebih terkenal sebagai 'Gerbang Neraka'.

Kawah ini bisa terlihat dari jarak beberapa kilometer. Ini bukan fenomena alam, melainkan hasil dari kecelakaan industrial. Pada tahun 1971, sebuah rig pengeboran Uni Soviet tak sengaja mengenai gua bawah tanah yang menyimpan gas dalam jumlah yang masif.

9. Wave Rock (Australia)


Wafe Rock atau batu ombak adalah formasi batuan alam yang terletak di Australia Barat. Tepatnya di Waverock Wildlife Park, 3 km dari kota Hyden, dan 296 km dari Perth.

Bentuknya seperti ombak laut yang melingkar. Satu gelombang memiliki tinggi sekitar 15 meter dan panjang 110 meter.
10. Chocolate Hills (Philippines). 


Bukit Cokelat lokasinya ada di Bohol, Filipina. Ada lebih dari 1.2068 bukit berbentuk kerucut sempurna dengan ukuran hampir sama yang tersebar di area seluas lebih dari 50 km persegi. Bahkan ada yang menyebut jumlahnya sekitar 1.775 bukit.

Bukit Cokelat merupakan contoh yang luar biasa topografi karst berbentuk kerucut, terbentuk dari sejenis batu kapur laut yang tererosi dan menyatu dengan lapisan tanah liat di bawahnya yang mengeras.

Pada sebuah piagam di Bohol tertulis: "Pembentukan tanah (bukit) yang unik berasal dari proses pengangkatan coral, hujan dan erosi."

Peralihan Manusia Purba Berburu - Bertani


Manusia purba awalnya adalah jenis pemburu, kemudian terjadi peralihan untuk bercocok tanam dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Selama masa peralihan, manusia pemburu hidup berdampingan bersama manusia petani.

Hipotesa ini diketahui berdasar bukti dari analisis DNA yang dilakukan peneliti dari Swedia dan Denmark terhadap kerangka empat manusia yang digali dari sepetak tanah di Swedia. Satu kerangka merupakan petani, sementara lainnya adalah pemburu.
 
Fosil ini berada dari Zaman Batu, sekitar lima ribu tahun lalu. Sebanyak 250 juta pasang basa yang dikumpulkan dari kerangka menjadi mesin waktu bagi peneliti untuk mempelajari genetik manusia di masa lalu.

Hasil awal menunjukkan lokasi asal dua jenis manusia dengan pola hidup berbeda. "Profil genetik petani cocok dengan manusia yang kini hidup di Mediterania seperti di Siprus. Tiga pemburu lain cocok dengan manusia Eropa bagian utara," ujar peneliti genetik dari Uppsala University, Pontus Skoglund.

Temuan ini sejalan dengan teori mengenai revolusi pertanian di Eropa. Teori itu menyebutkan pola bercocok tanam dibawa dari orang yang bermukim di kawasan selatan ke utara. Ketika itu manusia yang bermukim di utara masih hidup dengan cara berburu dan meramu. Kedua kelompok manusia ini kemudian bertemu dan hidup bersamaan selama ribuan tahun.



"Mereka hidup berdampingan dengan pola hidup berbeda lalu melakukan kawin silang," ujar peneliti evolusi biologi Mattias Jakobsson dari Uppsala University.

Akibat perkawinan silang, manusia Eropa yang hidup saat ini tak lagi memiliki genetik yang sama dengan manusia pemburu dan peramu dari Zaman Batu. Namun, menurut Skoglund, beberapa fragmen genetik manusia zaman batu masih tersimpan dalam tubuh orang Eropa modern.

Petani dari Mediterania mendapatkan pengetahuan mengenai pertanian dari lokasi pertanian pertama yang berada di kawasan Timur Tengah sekitar 11 ribu tahun lalu. Pertanian menyebar ke seluruh kawasan Eropa 6.000 tahun setelahnya.

Mengapa Bulan / Matahari Tampak Lebih Besar di Cakrawala?

Gejala bulan / matahari lebih besar pada saat dekat dengan cakrawala hanyalah ilusi, karena otak kita berpikir bahwa arah cakrawala lebih jauh daripada di titik kulminasi / zenith. 


Karena itu ketika kamu melihat bulan / matahari terbit di cakrawala dan perlahan-lahan naik ke zenith ia akan tampak semakin mengecil.


Matahari tampak lebih besar di cakrawa. 
Kredit : wallpaper4me.com


Fenomena ini juga dikenal sebagai Ilusi Bulan dan juga sama kasusnya dengan Matahari. Ilusi ini terjadi karena ketika Bulan / Matahari sedang di cakrawala secara tidak sadar kita  membandingkannya dengan obyek latar depan seperti pohon, rumah, gunung atau kadang dengan cakrawala itu sendiri sehingga Bulan / Matahari tampak lebih besar dibanding ketika Bulan / Matahari menggantung sendirian di langit. 


Kasus ilusi Bulan ini mirip atau sama dengan yang namanya ilusi Ponzo atau ilusi optik geometri dimana otak berpikir bahwa apapun yang ada di atas berada lebih jauh maka ukurannya pasti lebih besar. Tapi dalam kenyataannya ukurannya sebenarnya sama. 


Ada juga yang menduga kalau ilusi tersebut terjadi karena pembiasan. Tapi, pembiasan atmosfer hanya perpengaruh pada penggepengan piringan matahari/bulan (yang justru membuat bulan/matahari lebih kecil pada sumbu vertikalnya) dan juga perubahan warna menjadi lebih merah.


Sumber :
Pengembara Angkasa - langitselatan.com

Tingkah Binatang Lucu Mirip Manusia


Terkadang tingkah binatang jika kita perhatikan ada kemiripan dengan perilaku manusia. Jika kita lihat tingkah binatang yang meniru manusia ini kelihatan begitu lucu. Berikut momen-momen lucu tingkah laku binatang yang mirip dengan manusia
Tingkah Binatang Lucu Mirip ManusiaTingkah Binatang Lucu Mirip Manusia
Tingkah Binatang Lucu Mirip Manusia
Tingkah Binatang Lucu Mirip Manusia